Baru-baru ini, penulis terkenal asal Amerika Stephen King mengkritik layanan verifikasi pengguna berbayar dari salah satu Web Sosial di platform sosial, menganggap harga $19,99 per bulan terlalu tinggi. Pemimpin baru platform tersebut menanggapi bahwa perusahaan perlu mencari cara baru untuk mendapatkan keuntungan, dan tidak bisa hanya bergantung pada pendapatan iklan. Dia menyatakan akan merilis penjelasan rinci dan menekankan bahwa verifikasi pengguna berbayar adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah akun Bot dan provokator di jaringan.
Perdebatan ini memicu diskusi tentang model bisnis platform media sosial. Di satu sisi, pengguna mengungkapkan ketidakpuasan terhadap biaya verifikasi yang tinggi; di sisi lain, platform menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pengalaman pengguna dan kebutuhan untuk menghasilkan keuntungan. Apakah layanan verifikasi berbayar dapat secara efektif memerangi akun palsu dan perilaku jahat, serta apakah pengguna bersedia membayar untuk itu, masih menjadi perdebatan.
Seiring dengan platform media sosial yang terus menjelajahi model monetisasi baru, verifikasi pengguna dan kontrol kualitas konten menjadi isu penting. Mekanisme verifikasi berbayar ini mungkin akan mempengaruhi komposisi pengguna dan cara interaksi di platform, sekaligus juga dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna yang sebenarnya. Namun, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara melindungi kepentingan pengguna dan pengembangan platform akan menjadi tantangan yang berkelanjutan bagi perusahaan media sosial.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-cff9c776
· 07-11 13:26
Blue V mungkin menjadi warisan sentralisasi terakhir di era web3.
Lihat AsliBalas0
NoodlesOrTokens
· 07-11 09:15
Uang adalah obat?
Lihat AsliBalas0
SelfSovereignSteve
· 07-08 15:18
Kalau transfer uang lagi, berarti benar-benar bodoh.
Lihat AsliBalas0
ForkYouPayMe
· 07-08 15:12
Musk ingin uang sampai gila.
Lihat AsliBalas0
GlueGuy
· 07-08 15:02
Apa ini semua bayar? Terlalu jauh.
Lihat AsliBalas0
BoredRiceBall
· 07-08 14:58
Bisa kaya itu hebat ya
Lihat AsliBalas0
MrRightClick
· 07-08 14:51
Orang yang kaya pasti akan menghabiskan uang.
Lihat AsliBalas0
DeFiGrayling
· 07-08 14:49
Keuntungan harus ada, pengguna juga harus ada, benar-benar melelahkan.
Verifikasi berbayar di platform sosial menimbulkan kontroversi, bagaimana menyeimbangkan model bisnis dan pengalaman pengguna.
Baru-baru ini, penulis terkenal asal Amerika Stephen King mengkritik layanan verifikasi pengguna berbayar dari salah satu Web Sosial di platform sosial, menganggap harga $19,99 per bulan terlalu tinggi. Pemimpin baru platform tersebut menanggapi bahwa perusahaan perlu mencari cara baru untuk mendapatkan keuntungan, dan tidak bisa hanya bergantung pada pendapatan iklan. Dia menyatakan akan merilis penjelasan rinci dan menekankan bahwa verifikasi pengguna berbayar adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah akun Bot dan provokator di jaringan.
Perdebatan ini memicu diskusi tentang model bisnis platform media sosial. Di satu sisi, pengguna mengungkapkan ketidakpuasan terhadap biaya verifikasi yang tinggi; di sisi lain, platform menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pengalaman pengguna dan kebutuhan untuk menghasilkan keuntungan. Apakah layanan verifikasi berbayar dapat secara efektif memerangi akun palsu dan perilaku jahat, serta apakah pengguna bersedia membayar untuk itu, masih menjadi perdebatan.
Seiring dengan platform media sosial yang terus menjelajahi model monetisasi baru, verifikasi pengguna dan kontrol kualitas konten menjadi isu penting. Mekanisme verifikasi berbayar ini mungkin akan mempengaruhi komposisi pengguna dan cara interaksi di platform, sekaligus juga dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna yang sebenarnya. Namun, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara melindungi kepentingan pengguna dan pengembangan platform akan menjadi tantangan yang berkelanjutan bagi perusahaan media sosial.