Menurut laporan terbaru dari lembaga analisis pasar, terdapat ketidaksesuaian yang jelas antara kinerja pasar saham AS dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Meskipun indeks S&P 500 telah naik hampir 10% sejak awal tahun, kenaikan ini tidak berjalan mulus, dan sempat mengalami pullback sekitar 20% pada bulan April.
Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengeluaran konsumen riil tahunan pada paruh pertama tahun 2025 diperkirakan hanya sebesar 1%, sementara laju pertumbuhan PDB riil terus menunjukkan tren perlambatan. Data ini mencerminkan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi AS mungkin sedang melemah.
Lebih menarik untuk diperhatikan adalah, menurut hasil survei terbaru Bloomberg, para analis memperkirakan bahwa probabilitas rata-rata terjadinya resesi ekonomi AS dalam satu tahun ke depan mencapai 35%. Angka ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi AS.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa meskipun pasar saham menunjukkan kinerja yang baik, fundamental ekonomi Amerika Serikat mungkin tidak seoptimis yang terlihat. Investor dan pembuat kebijakan perlu memperhatikan dengan seksama potensi kontradiksi antara pertumbuhan ekonomi ini dan kinerja pasar untuk membuat keputusan yang lebih hati-hati.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AlgoAlchemist
· 08-25 20:50
Memang aneh, mau runtuh?
Lihat AsliBalas0
EthSandwichHero
· 08-25 20:47
Kali ini benar-benar ada cumi raksasa yang tidak bisa melarikan diri.
Lihat AsliBalas0
HashBard
· 08-25 20:45
vibes seperti 2008 ngl... pasar sedang berdansa sementara ekonomi tidur fr
Lihat AsliBalas0
TradFiRefugee
· 08-25 20:44
Kenapa orang kaya terus menginvestasikan uangnya di pasar saham Amerika? Suckers terjebak.
Menurut laporan terbaru dari lembaga analisis pasar, terdapat ketidaksesuaian yang jelas antara kinerja pasar saham AS dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Meskipun indeks S&P 500 telah naik hampir 10% sejak awal tahun, kenaikan ini tidak berjalan mulus, dan sempat mengalami pullback sekitar 20% pada bulan April.
Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengeluaran konsumen riil tahunan pada paruh pertama tahun 2025 diperkirakan hanya sebesar 1%, sementara laju pertumbuhan PDB riil terus menunjukkan tren perlambatan. Data ini mencerminkan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi AS mungkin sedang melemah.
Lebih menarik untuk diperhatikan adalah, menurut hasil survei terbaru Bloomberg, para analis memperkirakan bahwa probabilitas rata-rata terjadinya resesi ekonomi AS dalam satu tahun ke depan mencapai 35%. Angka ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi AS.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa meskipun pasar saham menunjukkan kinerja yang baik, fundamental ekonomi Amerika Serikat mungkin tidak seoptimis yang terlihat. Investor dan pembuat kebijakan perlu memperhatikan dengan seksama potensi kontradiksi antara pertumbuhan ekonomi ini dan kinerja pasar untuk membuat keputusan yang lebih hati-hati.